10 Pemeran Penting dalam Film KKN Di Desa Penari

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

KKN Di Desa Penari akhirnya melakukan penayangan dan sukses mendapatkan apresiasi penonton. Meski banyak nan merasa kurang puas, tapi pesona para pemeran nan ada di movie ini memang tidak bisa dianggap remeh.

Dibintangi oleh aktris dan tokoh muda berbakat Indonesia, penampilan Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara hingga Aghniny Haque memang luar biasa. Berkat keahlian akting dan penjiwaan karakter nan ditampilkan, mereka sukses memerankan Nur, Widya, Bima dan Ayu dengan sangat baik.

Apalagi banyak penonton nan sangat mengapresiasi penampilan Tissa Biani dan Adinda Thomas, lantaran aktingnya sangat natural. Keduanya sukses membikin para penonton bisa merasakan setiap kengerian nan sedang mereka alami.

Kali ini Bacaterus bakal membahas mengenai siapa saja jejeran pemeran sekaligus penjelasan karakter nan ada di movie KKN Di Desa Penari. Penasaran ada siapa saja? Untuk mendapatkan info lebih lengkapnya, Anda bisa membacanya di bawah ini.

1. Tissa Biani (Nur)

Tissa Biani (Nur)

Nur berasal dari family nan sangat alim beragama, lantaran dia lulusan dari pesantren berbareng dengan Bima. Gadis ini mempunyai penampilan nan sangat sederhana, tutur bahasanya sangat sopan, dan selalu menjaga tata kramanya.

Saat pertama kali mengikuti Ayu berbareng kakaknya mendatangi sebuah desa di pelosok hutan, firasat dalam hati Nur sudah tidak tenang dan kerasan. Hingga ketika mereka melakukan KKN di desa tersebut, Nur mulai menyadari kenapa dia merasa tidak tenang selama berada di sana.

Ternyata, Nur baru mengetahui bahwa desa nan mereka pilih bukanlah desa sembarang, desa tersebut dikuasai oleh sosok penari elok berjulukan Badarawuhi. nan lebih mengejutkan, Nur baru tahu bahwa Bima dan Ayu adalah dalang dari semua malapetaka.

Nur berupaya menyelamatkan Widya nan sejak awal menjadi sasaran dari Badarawuhi, dia sampai bersikeras dengan Bima dan Ayu. Namun keadaan sudah sangat buruk, pasalnya perbuatan syirik Bima dan Ayu sudah terlampau jauh.

Meski marah dan kesal, Nur tetap berupaya menyelamatkan ketiga temannya, meski pada akhirnya hanya Widya nan sukses selamat.

2. Adinda Thomas (Widya)

Adinda Thomas (Widya)

Widya memang sangat polos dan apa adanya, makanya gadis ini selalu berani untuk mengungkapkan rasa penasarannya. Saat dia dan kawan-kawannya memasuki wilayah hutan, Widya dikejutkan dengan bunyi gamelan dan sosok seorang penari elok di salah satu sudut.

Gadis ini sempat menanyakan mengenai perihal nan didengar dan dilihatnya, tapi tidak ada penjelasan nan pasti. Namun Widya tidak menyadari, bahwa pertemuannya dengan sosok penari itu bakal membawanya ke perihal nan lebih gila.

Sejak hari pertama Widya menginjakkan kaki di desa tersebut, gadis ini kerap merasakan gangguan misterius dari sosok penari elok itu. Bahkan Widya beberapa kali kerasukan, nan membuatnya kerap berperilaku seperti seorang penari di siang maupun malam hari.

Dari penuturan Mbah Buyut, Widya memang mempunyai daya tarik bagi lelembut nan membikin mereka mengincarnya. Untungnya ada Nur nan selalu berupaya menjaga Widya dari gangguan Badarawuhi, meski gadis ini sempat terjebak di angkara murka.

Berkat pertolongan Mbah Buyut, Widya sukses kembali ke bumi nyata dan berkumpul lagi berbareng teman-temannya.

3. Achmad Megantara (Bima)

Achmad Megantara (Bima)

Dalam kasus ini, perbuatan Bima memang bukanlah perihal nan patut untuk dikatakan benar. Pria ini nekat meninggalkan Tuhannya untuk berkawan dengan Jin berjulukan Badarawuhi.

Di suatu malam, Bima mengaku mendapatkan mimpi nan terasa begitu nyata ketika dia memandang Widya dililit ular. Untuk menyelamatkan dan mendapatkan hati Widya, laki-laki ini memilih untuk berkawan dengan Badarawuhi.

Tidak hanya itu, Bima nan berada dalam pengaruh, sampai melakukan perihal tidak senonoh berbareng Ayu di tapak tilas. Tempat nan sangat dikeramatkan oleh masyarakat itu malah digunakan oleh mereka sebagai tempat berzina. Alhasil sukma Bima terjebak di angkara murka

Bima lampau menjadi pendamping Badarawuhi dan dikelilingi oleh ular-ular mini nan disebut sebagai anaknya berbareng setan tersebut.

4. Aghniny Haque (Ayu)

Aghniny Haque (Ayu)

Ayu sebenarnya gadis nan baik hati dan selalu berpikiran positif, makanya dia kerap membujuk teman-temannya untuk semangat selama KKN. Sebenarnya sudah sejak lama Ayu menyimpan emosi kepada Bima, sayangnya laki-laki itu malah menyukai gadis lain.

Suatu hari Ayu didatangi oleh Badarawuhi dan diiming-imingi untuk bisa menggaet hati Bima dengan sebuah selendang.

Ayu masuk ke dalam jebakan sang jin, hingga dia betul-betul bisa mendapatkan Bima seutuhnya. Mereka melakukan perzinaan di salah satu bilik nan ada di tapak tilas, tempat keramat desa.

Namun Ayu tidak menyadari jika selendang dan gelang nan sekarang ada ditangannya membawanya pada malapetaka. Kini Ayu menjadi sosok dawuh baru, gadis ini terus saja menari untuk menghibur masyarakat desa lelembut.

5. Calvin Jeremy (Anton)

Calvin Jeremy (Anton)

Sama seperti kawan-kawannya, Anton terlihat sangat antusias untuk menjalankan masa KKN di desa. Pria ini menjalankan prokernya dengan hati-hati, hingga beragam kejadian asing mulai dirasakannya.

Anton kerap mendengar ada bunyi desahan laki-laki dan wanita dari bilik Bima dan menemukan sajen. Ia menceritakan semua ini kepada Nur, hingga Anton tahu bahwa desa ini rupanya bermasalah.

6. M Fajar Nugraha (Wahyu)

6. M Fajar Nugraha (Wahyu)

Sebenarnya Wahyu adalah sosok anak nan baik dan penuh semangat, hanya saja mulutnya terkadang tidak bisa dikontrol.

Wahyu kerap mengucapkan beragam macam hal-hal sembarangan, nan sempat membikin Pak Prabu tersinggung. Hingga suatu malam laki-laki ini menyadari bahwa perkataan sembarangannya telah menyinggung penunggu desa.

7. Kiki Narendra (Pak Prabu)

7. Kiki Narendra (Pak Prabu)

Sebenarnya petaka nan terjadi kepada Nur, Widya, Bima dan Ayu bisa saja dicegah jika Pak Prabu sejak awal sudah jujur. Sebagai kepala dusun, Pak Prabu secara tidak langsung sudah menjerumuskan anak-anak ini ke perihal nan berbahaya.

Pria ini mendusta mengenai keberadaan desa lain, lantaran tapal tilas merupakan perbatasan desa lelembut. Ia juga tidak menceritakan soal perkara makam ditutupi kain hitam, hingga sosok Badarawuhi kepada semua personil KKN.

Pak Prabu tidak memberikan peringatan nan jelas kepada anak-anak ini, hingga mereka akhirnya kecolongan. Nyawa Ayu dan Bima sudah tidak bisa tertolong lagi, lantaran keduanya sudah menjadi sekutu dari Badarawuhi.

8. Aulia Sarah (Badarawuhi)

Aulia Sarah (Badarawuhi)

Baca Juga: 5 Mitos Badarawuhi nan Ada dalam Kisah KKN di Desa Penari

Tidak ada perihal nan pasti mengenai siap sosok Badarawuhi nan dikenal sebagai penguasa desa lelembut ini. Namun satu perihal nan pasti, sosok penari elok dan siluman ular ini sejak awal sudah memilih Widya sebagai penerusnya.

Itulah kenapa Badarawuhi sampai menggoda hingga mempengaruhi Ayu dan Bima. Bahkan sosok ini tidak segan-segan untuk mencelakakan Nur, jika gadis itu berupaya menggagalkan rencananya.

9. Diding “Boneng” Zeta (Mbah Buyut)

Diding “Boneng” Zeta (Mbah Buyut)_

Mbah Buyut sebenarnya masyarakat dari desa sebelah, namun laki-laki ini sudah sejak lama dikenal sebagai tetua di desa tersebut. Makanya semua orang sangat menghormati Mbah Buyut

Pria ini juga menjadi sosok penjaga bagi masyarakat sekitar. Mbah nenek juga nan sukses membawa pulang Widya dengan selamat dari angkara murka dan Badarawuhi.

10. Dewi Sri (Mbak Dok)

Dewi Sri (Mbak Dok)_

Mbah Dok adalah sosok kasat mata nan sudah sejak lama menjaga Nur. Kehadiran Mbah Dok di desa membikin Nur kerap mengalami gangguan. Mbah Dok kerap berkompetisi dengan para masyarakat desa lelembut, hanya untuk menjaga Nur.

Inilah beberapa karakter nan ada dalam movie KKN Di Desa Penari. Kira-kira dari beberapa karakter di atas, karakter mana nih yang paling bikin Anda terkesan? Jangan lupa untuk membagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini!