Sinopsis & Review Film Madame Web, Saudari Kembar Spider-Man?

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Madame Web

PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah sukses dengan kisah si manusia lelaba namalain Spider-Man, publik sepertinya tidak cukup puas jika karakter utamanya hanya laki-laki saja. Maka di tahun 2019, Columbia Pictures bekerja sama dengan rumah produksi Marvel juga Sony Pictures untuk mengembangkan kisah Madame Web (1980) nan akhirnya tayang pada awal tahun 2024.

Kisahnya berfokus pada seorang wanita muda nan entah gimana mendapat penglihatan tentang masa depan. Hal tersebut mengganggunya namun di satu sisi menyelamatkan juga si gadis. Ternyata ada maksud dari kekuatannya itu. Lantas dari mana dia mendapatkan keahlian untuk mengintip masa depan? Temukan jawabannya dalam tulisan berikut ya!

Sinopsis

Madame Web_Poster (Copy)

Di tahun 1973, seorang peneliti berjulukan Constance Webb (Kerry Bishé) berbareng Ezekiel Sims (Tahar Rahim) melakukan investigasi terhadap sebuah lelaba langka di pedalaman rimba Amazon. Konon lelaba nan mereka cari mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, sehingga bisa menjadi perangkat penyembuh beragam penyakit.

Hasrat penelitian itu bagi Constance merupakan tindakan mulia, namun rupanya Ezekiel mempunyai rencana lain. Ia mau memanfaatkan lelaba itu untuk kepentingan pribadinya. Begitu Constance mendapatkan lelaba tersebut, Ezekiel mengingkari seluruh tim dengan membunuh semua orang termasuk Constance nan tengah mengandung.

Las Arañas atau manusia lelaba nan mendiami rimba tersebut rupanya mengetahui kejadian itu. Constance nan awalnya mengira Las Arañas hanyalah mitos, kaget setelah memandang salah satunya. Manusia lelaba itu membantu Constance masuk ke gua di mana Las Arañas lain berkumpul. Mereka mau menyelamatkan Constance.

Sayang begitu lelaba merah menggigit Constance untuk bisa sembuh, semuanya sudah terlambat. Constance tewas begitu Las Arañas berhasil mengeluarkan bayi wanita dari perutnya. Di saat terakhirnya, Constance hanya bisa tersenyum lega memandang anaknya selamat di tangan orang baik.

Para penonton lantas di bawa ke tahun 2003, di mana sang bayi wanita itu sudah beranjak dewasa. Namanya adalah Cassandra Webb alias kerap dipanggil Cassie (Dakota Johnson), pemberian dari orang tua asuhnya. Cassandra sekarang bekerja sebagai tim paramedis dan sudah banyak menolong penduduk sipil nan ada dalam keadaan darurat.

Satu waktu, dia dan mitra kerjanya, Ben (Adam Scott), tengah dalam misi penyelamatan. Namun sebuah kejadian terjadi, setelah menyelamatkan seorang pengemudi, Cassie malah terjebak di dalam mobil pengemudi tersebut dan jatuh ke sungai. Selama 3 menit, Cassie tenggelam. Beruntung Ben bisa menyelamatkannya.

Saat ‘kembali’ hidup setelah mendapat resusitasi, Cassie kerap mendapatkan penglihatan tentang apa nan terjadi beberapa sesaat sebelum dia mengalami kejadian itu. Cassie jadi kebingungan sehingga mencoba untuk melakukan pengecekan medis. Namun master mengatakan kondisi Cassie normal.

Kondisi itu semakin lama semakin kuat dan tidak bisa Cassie kontrol. Sampai satu waktu kejadian besar terjadi menimpa timnya. Ia mengetahui bahwa sang kapten bakal tewas dalam sebuah kecelakaan, dia mencoba untuk mencegah kejadian itu terjadi, namun rupanya gagal. Hal itu memberi trauma pada Cassie.

Tepat di hari pemakaman, dia hendak ke rumah duka menggunakan kereta. Di dalam kereta, dia berjumpa dengan 3 orang gadis. Saat itu dia memandang bahwa ketiga gadis itu bakal tewas dihajar habis-habisan oleh seorang pria. Dengan cepat, Cassie pun membawa mereka keluar dari kereta tepat ketika laki-laki nan dia lihat bakal membunuh mereka masuk ke gerbong.

Kejar-kejaran pun dimulai, Cassie membawa tiga gadis itu ke rimba di mana tidak ada kamera cctv alias ponsel alias sinyal bisa menemui mereka. Tiga gadis itu adalah Julia Cornwall (Sydney Sweeney), Anya Corazon (Isabela Merced), dan Mattie Franklin (Celeste O’Connor). Cassie bingung kudu gimana terus bisa untuk under the radar.

Selidik punya selidik, laki-laki nan mau membunuh Julia, Anya dan Mattie adalah Ezekiel, mantan partner Ibu Cassie di Amazon dulu. Ezekiel mendapat mimpi nan sama berulang kali tentang kehancurannya di tangan ketiga gadis itu. Itu argumen kenapa Ezekiel mau melumat ketiganya agar dia bisa hidup tenang tanpa bayang-bayang ketakutan.

Kesalahan terbesar Ezekiel adalah menampakan dirinya menggunakan kostum Las Arañas sehingga Cassie mengenalinya lewat catatan dalam kitab Constance, berikut foto Ezekiel nan ada di dalamnya. Meski sudah mengetahui pelaku, Cassie belum bisa banyak bergerak lantaran setiap hendak melakukan sesuatu, Cassie mendapat penglihatan buruk.

Dalam penglihatan Cassie, Ezekiel bakal terus mengejar mereka, dan ketiga gadis juga dirinya bakal tamat. Akhirnya Cassie nekat pergi ke Peru, tepatnya pedalaman rimba Amazon tempat semuanya terjadi. Di sana, dia berjumpa dengan Las Alañas yang memberi tahu seluruh kejadian, mempertemukan Cassie dengan roh Ibunya dan lainnya.

Las Arañas juga mengatakan kekuatan nan dimiliki oleh Cassie berasal dari lelaba nan sama dengan nan diambil oleh Ezekiel. Meskipun dirinya tidak mendapatkan kekuatan fisik, kekuatan Cassie lebih kuat daripada apa nan Ezekiel miliki. Ia bisa menggunakan penglihatannya sebagai senjata mematikan untuk mengalahkan laki-laki itu.

Sekembalinya pulang ke New York, Cassie tidak menemukan para gadis di kediaman Ben dan saudari iparnya, Mary (Emma Roberts). Ternyata mereka semua hendak pergi ke rumah sakit untuk menemani Mary bersalin. Naas, niat baik mereka itu malah terekam cctv jalan raya; membikin Ezekiel menemukan mereka dengan mudah.

Perang pun dimulai, Cassie segera menjemput para gadis dan meyakinkan mereka bahwa kerja sama tim bakal sangat membantu. Lantas, berhasilkah Cassie dan para gadis tersebut melawan Ezekiel?

Ringan namun Berbobot

Madame Web_Girls (Copy)

Selama 116 menit movie ini diputar, kalian pasti bakal setuju bahwa movie ini tidak terlalu rumit alias kudu berpikir berat. Filmnya melangkah mulus dari awal hingga akhir, plotnya bisa dimengerti, dan visual juga bunyi pun pas; tidak terlalu berlebihan (meski ini merupakan bagian dari movie Marvel). Dakota Johnson pun sangat apik memerankan perannya.

Meski dianggap movie ringan, Madame Web berhasil memukau para penontonnya dengan mengangkat rumor pemberdayaan wanita dan gimana para wanita bisa mendukung juga melindungi satu sama lain lewat pengendalian kekuasaan mereka, seperti nan dikutip dari wawancara Dakota berbareng majalah People.

Hubungannya dengan Spider-Man

Madame Web_Correlation (Copy)

Pasti banyak sekali orang nan bertanya-tanya apakah tokoh Madame Web ini ada kaitannya dengan Spider-Man? Jawabannya tidak ada. Madame Web betul-betul berdiri sendiri tanpa ada keterlibatan Peter Parker di dalamnya. Keduanya mengisahkan petualangan mereka sendiri dalam melawan penjahat dan menegakan keadilan. 

Hanya saja beberapa penokohan banget familiar, seperti Paman Ben dan Bibi Mary nan ada di dalam kisah Spider-Man. Lantas beberapa kekuatan nan dimiliki oleh Las Arañas terlihat dimiliki juga oleh Spider-Man; mulai dari bentuk nan kuat, cepat, dan lainnya. Satu nan tidak dimiliki oleh Spider-Man, ialah penglihatan masa depan.

Tidak Ada Post-Credit

Madame Web_Post Credit (Copy)

Penggemar movie super-hero, khususnya produksi Marvel pasti bakal tetap tak bersuara meski movie sudah selesai lantaran mau memandang mid atau post-credit yang meski 1 cuplikan namun bermakna; entah lantaran hint untuk movie berikutnya alias hanya intermezo semata. Namun ada nan berbeda dari movie Madame Web satu ini.

Film karya sutradara S.J. Clarkson ini tidak mempunyai post-credit. Hal ini menjadi trend baru bagi movie super-hero lainnya untuk tidak memasukan apapun di akhir film; sehingga para penonton bisa langsung keluar dari studio begitu movie selesai. Adapun alasannya, sang sutradara tidak mau menambahkan apapun begitu selesainya cerita. That’s all folks!

Bisa dibilang Madame Web menjadi salah satu movie super-hero dengan buahpikiran nan tidak rumit; seperti kudu pakai kostum ini itu, melawan monster nan luar biasa kuat dan lainnya. Semacam movie super-hero yang cukup masuk logika jika terjadi di bumi nyata. Bacaterus kasih 4,3/5 untuk Madame Web. Semoga ada sekuelnya, ya!